twitter
googleplus
facebook
Tips, Trik, Template, Info, dll



EKOSISTEM

EKOSISTEM

A. Pengertian Ekosistem
  • Ekosistem adalah : Kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang membentuk hubungan  timbal balik atau saling ketergantungan, atau
  •  Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan komponen abiotiknya dalam satu kesatuan tempat hidup
  • Tempat hidup alamiah makhluk hidup disebut habitat
  • Di dalam suatu habitat, selain terdapat berbagai jenis makhluk hidup (komponen biotik), juga terdapat makhluk tak hidup (komponen abiotik : tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu dan kelembapan)
  • Setiap makhluk hidup memiliki lingkungan hidup yang sesuai untuk hidupnya, misalnya : ikan dan bunga teratai hidup di air, kaktus hidup di tempat kering, onta hidup di gurun, dll.
  • Ilmu yang mempelajari tentang hubungan tiblak balik antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotiknya di sebut Ekologi

B. Tingkatan Dalam Ekosistem
  • Ekosistem tersusun atas tingkatan atau satuan individu, populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer
  1. Individu adalah satuan terkecil organisme yang mendiami suatu habitat. Individu menggambarkan sifat tunggal.
  2. Populasi adalah kunpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu. Contohnya populasi kambing
  3. Komunitas adalah seluruh popolasi makhluk hidup di suatu derah tertentu
  4. Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkunagn hidupnya yang membentuk hubuingan timbalbalik atau saling ketergantungan.
  5. Biosfer adalah tempat makhluk hidup berada dan dapat melangsungkan hidupnya
C. Komponen Ekosistem
  • Komponen ekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik
1. Komponen biotik
  • adalah komponen berupa makhluk hidup (manusia, hewan, tumbuhan, mikroorganisme)
  • Berdasarkan fungsinya komponen biotik dikelompokan menjadi 4 macam, yaitu produsen, konsumen, pengurai, dan detritivor.
  • Produsen adalah :  organisme yang dapat mengolah makanannya sendiri (autotrof), melalui proses fotosintesis, contohnya tumbuhan
  • Konsumen adalah :  Organisme yang megkonsumsi tumbuhan atau hewan lain atau tidak bisa mengolah makanan sendiri (heterotrof). Berdasarkan jenis makanan yang dimakan, konsumen digolongkan menjadi herbivora (hewan pemakan tumbuhan), karnivora (hewan pemakan daging , disebut predator) dan omnivora hewan pemakan segalanya : kucing, ayam , manusia dll
  • Pengurai (dekompuser) adalah  organisme yang menguraikan sisa-sisa organisme untuk memperoleh makanan, contohnya bakteri dan jamur.
  • Detritivor adalah organisme yang memakan partikel organik atau detritus. Detritus merupakan hancuran jaringan hewan atau tumbuhan. Contoh detritivor adalah cacing tanah,sifut, keluwing, binytang laut dan kutu kayu.
2. Komponen abiotik
  • komponen abiotik adalah komponen tak hidup, yaitu komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan abiotik
  • Contoh komponen abiotik : suhu, cahaya, tanah, air, udara, garam mineral 
D. Saling Ketergantungan  antara komponen biotik dan abiotik
  • Di dalam ekosistem komponen abiotik dapat mempengaruhi komponen biotik atau sebaliknya.
  • Beberapa contoh pengaruh dari masing-masing komponen adalah :
  1. Pengaruh air terhadap makhluk hidup adalah: tanaman untuk tumbuh, manusia dan hewan perlu air untuk minum, mandi dll.
  2. Pengaruh udara terhadap makhluk hidup adalah oksigen untuk bernapas dan CO2 untuk fotosintesis
  3. Pengaruh tumbuhan terhadap tanah dan udara adalah untuk mencegah erosi tanah, dan daun dapat menyerap gas CO2, sereta hasil fotosintesis melepaskan gas CO2
  4. Hewan cacing tanah dapat mempengaruhi kesuburan tanah.
E. Hubungan Saling Ketergantungan antara produsen, konsumen dan pengurai
  1. Rantai Makanan
  • Rantai makanan adalah : peristiwa makan dan dimakan dengan urutan tertentu.
  • Dalam proses makan dan dimakan ini terjadi perpindahan Energi dari produsen ke konsumen dan ke pengurai.
  • Rantai makanan yang di mulai dari tumbuhan hijau yang berperan sebagai produsen, disebut rantai makanan perumput. edangkan rantai makanan yang di mulai dari partikel oeganik hasil hancuran (detritus) di sebut rantai makanan detritus.
  • Contoh rantai makanan adalah detritus : hancuran daun --> cacing tanah-->ayam--> manusia
  • Contoh rantai makanan perumput: padi --> tikus--> ular-->burung elang 
  • Contoh rantai makan di perairan sungai adalah : zat-zat organik --fitoplankton---ikan herbivora---ikan karnivor---bakteri pengurai




2. Jaring Makanan
  • Jaring makanan adalah kumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dan membentuk skema mirip jaring. Jadi setiap rantai makanan akan berhubungan dengan rantai makanan yang lain.
  • Peristiwa makan dan dimakan antar organisme dalam suatu ekosistem membentuk struktur tropik yang bertingkat-tingkat.
  • Setiap tingkat tropik merupakan kumpulan berbagai organisme dengan sumber makanan tertentu, yaitu :
  1. Tingkat tropik 1 adalah kelompok organisme autotrop yang disebut produsen. Contohnya tumbuhan hijau dan fitoplankton.
  2. Tingkat tropik 2 adalah kelompok organisme heterotrop yang disebut konsumen primer, yaitu organisme pemakan tumbuhan (herbivor)
  3. Tingkat tropik 3 adalah konsumen sekunder, yaitu organisme pemakan herbivor ( disebut karnovor kecil)
  4. Tingkat tropik 3 adalah konsumen tersier, yaitu organiseme pemakan karnivor kecil )disebut karnivor besar)
  • Contoh jaring makanan :



3. Piramida Ekologi
  • Struktur tropik dapat disusun secara urut sesuai hubungan makan dan dimakan, yang secara umum memperlihatkan bentuk kerucut atau piramid. Gambaran susunan antar tropik dapat disusun berdasarkan kepadatan populasi, berat kering maupun kemampuan menyimpan energi pada tiap tropik yang disebut piramida ekologi.
  • Piramida ekologi berfungsi untuk menunjukan gambaran perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati produsen sebagai dasar piramida, selanjutnya konsumen primer, sekunder, tersier sampai konsumen puncak.
  • Agar di dalam ekosistem terjadi keseimbangan, maka jumlah produsen harus lebih banyak dari konsumen 1, konsumen 1 harus lebih banyak dari konsumen 2 dan seterusnya. Jika produsen mengalami penurunan, maka konsumen 1 juga aakan berkurang dan seterusnya.


  • Ada 3 macam piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomasa, dan piramida energi.
  1. Piramida Energi adalah piramida yang menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi makanan disetiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
  2. Piramida biomassa yaitu piramida yang mengambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat tropikmdalam suatu ekosistem.
  3. Piramida jumlah adalah piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Agar ekosistem terjadi keseimbangan, maka jumlah produsen harus lebih besar dari konsumen satu, dan seterusnya. Jika jumlah produsen mengalami penurunan , maka konsumen 1 juga akan berkurang dan serusnya.
piramida energi
piramida biomassa


piramida jumlah

F. Aliran Energi
  • Setiap organisme melakukan pemasukan dan penyimpanan energi.
  • Sumber utama energi bagi kehidupan adalah energi cahaya matahari.
  • Energi cahaya matahari masuk ke dalam tumbuhan (produsen), kemudian diubah menjadi energi kimia, lalu mengalir dari produsen ke konsumen pada berbagai tingkat tropik melalui jalur rantai makanan.
  • Energi yang masuk kemudian disimpan  digunakan untuk kegiatan hidupnya sehingga dapat tumbuh dan berkembang.
  • Aliran energi dalam ekosistem mengalami tahapan proses sebagai berikut :
  1. Energi yang masuk ke ekosistem berupa energi matahari, energi matahari yang sampai pada tumbuhan hanya setengahnya yang digunakan untuk fotosintesis, kemudian sekitar 1-5 % diubah menjadi energi kimia (makanan), sisanya keluar dari sistem berupa panas, atau dipakai untuk respirasi.
  2. Melalui rantai makanan dan jaring makanan, energi akan berpindah lagi, dan setiap terjadi aliran energi, maka akan terjadi kehilangna energi sehingga energi berkurang atau menurun kearah tahapan berikutnya dari rantai makanan.Biasanya herbivor menyimpan 10% energi yang dikandung tumbuhan, karnivor menyimpan sekitar 10% energi yang dikandung hewan yang dimangsanya.

  •  Siklus Materi (Daur Biogeokimia)
  • Dalam suatu ekosistem, meskipun energi kimia sebagian besar hilang pada setiap tingkat tropik, tetapi materi pada setiap tingkat tropik tidak hilang.
  • Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik  akan di daur ulang di alam.
  • Daur ulang tersebut melibatkan makhluk hidup (pengurai) dan batuan (geofisik), sehingga disebut daur biogeokimia.
  • Perputaran materi atau zat dari suatu tempat ketempat lain, kemudian kembali lagi ketempat semula disebut siklus materi atau zat.
  • Berikut akan dijelaskan daur air, karbon, nitrogen, fosfor dan sulfur.
  1. Daur Air

Keterangan :
  •  Air dari seluruh permukaan bumi menguap (melalui proses transpirasi dan evaporasi)
  • Uap air mengalami proses kondensasi menjadi awan (kondensasi artinya mengalami perubahan wujud dari uap menjadi titik-titik air karena pendinginan)
  • Awan kemudian ditiup oleh angin, dan jatuh sebagai hujan 
  • Jika hujan jatuh di darat, maka air akan meresap ke dalam tanah, kemudian kembali lagi ke laut, melalui sungai atau saluran air.
2. Daur Karbon
       Keterangan :
  • Di atmosfir karbon dioksida berbentuk gas (CO2)
  • Konsentrasi normal CO2 di atmosfir adalah 0,03%.
  • Gas CO2 di alam dihasilkan oleh tumbuhan dan hewan dari hasil pernapasan, semua proses pembakaran, dikerak bumi dalam bentuk batu bara dan minyak bumi, di perairan dihasilkan dari pernapasan organisme air dan cangkang moluska yang sudah mati .
  • Organisme yang memanfaatkan CO2 adalah semua jenis tumbuhan untuk berfotosintesis
  • Daur carbon melibatkan dua proses yang bersaing, yaitu fotosintesis dan pernafasan
  • Reaksi fotosintesis : CO2 + H2O ------> C6H12O6 + O2
  • Reaksi pernafasan : C6H12O6 +O2 ------> CO2 + H2O + Energi
  • Jika gas CO2 yang dihasilkan di bumi terlalu banyak dan cepat, tidak seimbang dengan laju fotosintesis , maka akan menyebabkan kerusakan di bumi yang di kenal dengan global warming
3. Daur Nitrogen

Keterangan :
  • Unsur Nitrogen di atmosfir sebagian besar dalam bentuk gas Nitrogen (N2)
  •  N2 dari udara akan diikat ( proses fiksasi ) oleh mikroorganisme. Hanya sedikit organisme yang dapat memanfaatka nitrogen dalam bentuk N2. Organisme yang dapat mengikat (fiksasi) nitrogen adalah bakteri seperti Azotobacter (airob), Clostridium (anairob), dan Rhizobium yang di ubah menjadi amoniak melalui proses amonifikasi.
  • Amoniak kemudian dirombak oleh bakteri nitrit (nitrosumonas dan nitrosucoccus) menjadi ion nitrit (NO2)
  • Ion nitrit kemudian dirombak oleh bakteri nitrat (nitrobacter) menjadi ion nitrat (NO3)
  • Ion nitrat akan di serap oleh tumbuhan, dan digunakan oleh bakteri tanah untuk memperoleh oksigen
  • Ion nitrat mengalami denitrifikasi menjadi nitrogen dan kembali ke atmosfir
  • Bakteri denitrifikasi adalah kelompok bakteri yang memiliki kemampuan untuk melakukan reaksi reduksi senyawa nitrat (NO3) menjadi senyawa nitrogen bebas (N2)
G. Hubungan Saling Ketergantungan (interaksi)
  • Hubungan antara makhluk hidup membentuk berbagai pola kehidupan,yaitu simbiosis
  • Simbiosis adalah hidup bersama antara dua spesies yang berbeda
  • Simbiosis terbagi menjadi tiga, yaitu mutualisme,komensalisme dan parasitisme.
  1. Mutualisme terjadi jika dua spesies hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama lain. Contoh ganggang hijau biru dan jamur membentuk lichenes (lumut kerak), kumbang dan bunga, ikan badut dan anemon laut.
  2. Komensalisme jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan dan spesies lain tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Contoh anggrek menempel pada pohon.
  3. Parasitisme terjadi jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan dan spesies lain dirugikan. Terdiri dari ektoparasit yaitu organisme parasit yang menempel pada tubuh inangnya, contohnya kutu daun,benalu dan nyamuk. Endoparasit yaitu organisme parasit yang hidup dalamtubuh inangnya, contohnya cacing perut, bakteri paru-paru dan plasmodium.
H. Tipe- Tipe Ekosistem 
  • Tipe-tipe ekosistem secara umum terbagi menjadi 3, yaitu ekosistem air (akuatik), ekosistem darat (terestrial) dan ekosistem buatan.
  1. Ekosistem air (aquatik), terbagi menjadi 3, yaitu
          a.) Ekosistem air tawar, terbagi menjadi :
  •  Ekosistem air tawar lotik (air berarus/mengalir), salinitas rendah, banyak cahaya matahari, contohnya sungai.
  • Ekosistem air tawar lentik (air tidak berarus/tidak mengalir), contoh danau, kolam dan rawa              



        b). Ekosistem Laut , terbagi menjadi :
  • Pantai pasir : terdapat vegetasi pes caprae (spinifex dan pandan), barringtonia (ketapang dan sukun)
  • Pantai batu : terdapat padang lamun, yaitu tumbuhan makanan duyung
  • Terumbu karang : hanya tumbuh pada iklim tropis dan sub-tropis, memerlukan daerah perairan alami
  • Laut dangkal :  sinar matahari masih cukup banyak, dan makhluk hidup berpariasi
  • Laut dalam : sinar matahari sedikit, bahkan tidak ada, makhluk yang tinggal dilaut dalam biasanya memiliki tubuh yang berpendar atau memiliki alat penerangan di atas kepalanya.
         c). Estuari (ekosistem air payau), terdapat hutan mangrove (bakau), banyak crustasea dan ular.


2. Ekosistem darat (terestrial) : terbagi menjadi 7 bioma, yaitu :
  •  Bioma hutan hujan tropis: terdapat di khatulistiwa, curah hujan tinggi,  pohon tinggi dan rimbun, terdapat juga tumbuhan paku dan anggrek, hewan, monyet, urang utan, burung dll.

  

  • Bioma savana : disekitar khatulistiwa, curah hujan rendah, vegetasi rumput, semak dan pohon yang tumbuh terpencar
  • Bioma padang rumput : vegetasi di dominasi oleh  rumput, sedangkan hewan terdapat kelinci,tupai tanah 
  • Bioma gurun : curah hujan rendah, perbedaan suhu siang dan malam tinggi, vegetasi kaktus, kurma  (tumbuhan xeropit, yaitu tumbuhan kering , akar sangat panjang, daun beduri, batang menyimpan air daun tertutup kutikula)
  •  sedangkan hewan onta, serangga dan kadal
  • Bioma hutan gugur : terdapat di daerah sub tropis yang mengalami pergantian musim panas dan dingin , curah hujan sedang. pohon akan menggugurkan daunnya menjelang musim gugur
  • Bioma taiga, terdapat di wilayah utara hutan gugur subtropis dan juga di pegunungan tropis. ciri musim dingin yang panjang . hujan turun hanya pada musim panas . vegetasi hutan pinus (konifer) yang selalu hijau, hewan rusa, serigala, beruang, burung
  • Bioma tundra, terdapat di dekat kutub utara, vegetasi berupa lumut daun, perdu, tidak terdapt pohon, hewan kelinci, serigala, rusa, domba, burung hantu


    3. Ekosistem buatan : ekosistem yang dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya, contoh bendungan, hutan tanaman industri, dan perkebunan kelapa sawit



I. SUKSESI

  • Suksesi adalah : suatu proses perubahan yang berlangsung secara teratur pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula.
  • Terjadi perkembangan dari ekosistem tidak seimbang menjadi ekosistem seimbang (homeostasis)
  • Akhir proses suksesi akan terbentuk komunitas klimaks
  • Komunitas klimaks adalah  suatu komunitas terakhir  dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan dengan lingkungannya (homeostatis).
  • Suksesi di bedakan menjadi 2, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder
  1. Suksesi primer adalah : suksesi yang terjadi bila komunitas awal terganggu, yang mengakibatkan hilangnya komunitas asal secara total, sehingga akan terbentuk komunitas baru. Gangguan bisa terjadi secara alami ( tanah longsor, letusan gunung berapi,dll) ataupun oleh perbuatan manusia (penambangan batu bara, minyak bumi dll). Contoh suksesi di Gunung Krakatau yang meletus 1883, organisme pertama yang muncul adalah spesies pionir (liken/lumut kerak), liken yang mati akan diuraikan oleh pengurai, dan lama kelamaan akan terbentuk tanah yang subur, kemudian akan di tumbuhi oleh biji-bijian yang akhirnya akan tumbuh dengan subur, dan akan terbentuk hutan kembali dengan berbagai makhluk hidup di dalamnya, sehingga terbentuklah komunitas klimaks, dan ekosistem kembali mencapai keseimbangan.
  2. Suksesi sekunder adalah : suksesi yang terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, dimana gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organisme, sehingga substrat lama dan kehidupan masih ada. Gangguan secara alami ( banjir, kebakaran, angin kencang dll) ataupun olehperbutan manusia (penebangan hutan, pembakaran lahan, ladang berpindah dll). Jika daerah tersebut ditinggalkan atau didiamkan saja, maka akan terjadi suksesi kembali, yaitu akan ditumbuhi lagi oleh rerumputan baru, perdu dan pohon-pohon.









                                                                  



Daftar rujukan gambar:

KINGDOM ANIMALIA (DUNIA HEWAN)

KINGDOM ANIMALIA (DUNIA HEWAN)
  • Kingdom animalia adalah organisme yang memiliki ciri eukaryotik, multiseluler, tidak memiliki klorofil dan dinding sel, hidup heterotrof (memperoleh makanan dari organisme lain), dan  dapat bergerak pindah tempat/bebas untuk memperoleh makanan dan mempertahankan hidupnya,
  • Kingdom animalia terdiri dari kelompok invertebrata (hewan tidak bertulang belakang) dan vertebrata (hewan bertulang belakang). 
  • Pembagian kelompok hewan ini berdasarkan adanya : penyokong tubuh (notocord), tulang belakang (vertebrae), jenis rongga tubuh, sistem tubuh, otot dan pergerakan serta penutup tubuh.
  • Terkait hal tersebut beberapa istilah yang berhubungan dengan dunia hewan, yaitu :
  1. parazoa (tubuh tidak memiliki jaringan)
  2. eumetazoa (tubuh sudah memiliki jaringan)
  3. Simetri radial (jika hewan dipotong melalui sumbu pusat hewan, ke arah manapun akan membagi tubuh hewan menjadi 2 atau lebih bagian yang sama. Hewan ini hanya memiliki tubuh dorsal/bagian atas dan ventral/bawah, dan tigak memiliki bagian anterior/depan dan posterior/belakang).
  4. Simetri bilateral (jika dopotong melalui sumbu pusat hewan, atau jika di ambil garis memotong lewat mulut dan anus, akan di dapatkan bagian yang sama antara sisi kiri dan sisi kanan. (lihat gambar di atas) 
  5. Lapisan embrional adalah lapisan yang terbentuk saat perkembangan embrio, yang akan berdeferensiasi membentuk jaringan atau organ tubuh.
  6. Lapisan embrional terdiri dari la[pisan ektoderm (luar), mesoderm (tengah),endoderm (dalam).
  7. Dipoblastik adalah hewan yang memiliki dua lapisan embrional.
  8. Tripoblastik adalah hewan yang memiliki tiga lapisan embrional.
  9. Selom adalah rongga tubuh
  10. Asemolata artinya hewan yang tidak memiliki rongga tubuh
  11. Pseudoselomata adalah hewan yng memiliki rongga tubuh semu, karena rongga tubuhnya hanya sebagian dibatasi oleh mesoderm (lihat gambar di bawah)
  12. Eksoskeleton adalah rangka luar
  13. Endoskeleton adalar rangka dalam
  14. Rangka hidrostatik artinya rangka tubuh yang dipertahankan oleh tekanan yang berasal dari cairan tubuhnya

INVERTEBRATA (Hewan Tidak Bertulang Belakang)
  • Invertebrata dikelompokan menjadi delapan filum, yaitu  Porifera, Coelenterata, Plathyhelminhtes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata.
  1. Phylum Porifera (Hewan berpori/spons)



  • Hewan multiseluler (metazoa) ,dengan tubuh berfori, belum membentuk jaringan, memiliki rangka dan saluran air.
  • Tubuhnya asimetri (tidak beraturan)
  • Struktur tubuh terdiri dari sel pinakosit (sebagai pelindung), sel koanosit yang berflagel (untuk menyerap makanan dan oksigen), sel amoebosit (mengedarkan makanan dan oksigen)
  • Hidup secara heterotrof dengan memperoleh makanan dari air yang masuk ke dalam tubuhnya melalui pori
  • Umumnya hidup di laut, melekat pada batu atau benda lainya.
  • Reproduksi secara seksual dengan pembentuksn tunas, gemmulae,dan regenerasi
  • Reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet
  • Mempunyai sistem sirkulasi air yang terdiri dari tiga tipe yaitu ascon, sycon  dan leucon
  1. Ascon : merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol (rongga dalam) 
  2. Sycon : merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga yang berhubungan langsung dengan spongosol 
  3. Leucon :  merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubunga langsung dengan spongosol.
  • Klasifikasi berdasarkan bahan penyusun rangka terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Hexactinelida (spikula dari silikat),Demospongiae (spikula dari silikat dengan spongin atau spongin saja), dan Calcarea (spikula dari zat kapur) sumber http://fakhrunita.byethost14.com/porifera.htm
1. Hexactinellida (Hyalospongiae),   memiliki ciri-ciri:
  •  memiliki spikula yang terdiri dari silika
  •  ujung spikula ada 6 berbentuk bintang 
  •  tubuh biasanya berwarna pucat, dan berbentuk vas bunga atau mangkuk 
  •  saluran air tipe sikonoid
  •  hidup soliter di kedalaman 200-1000m
  •  contoh: Euplectella
 2. Demospongiae ,   memiliki ciri-ciri:
  •  rangka tersusun dari serabut spongin 
  •  tubuh berwarna cerah, karena ada pigmen di amoebosit 
  •  bentuk tidak beraturan dan bercabang-cabang 
  •  saluran air tipe leukonid
  •  contoh: Spongia, Hippospongia, Niphates digitalis
3. Calcarae (Calcispongiae)  memiliki ciri-ciri:
  •  rangka tersusun dari kalsium karbonat 
  •  tubuh berwarna pucat, berbentuk vas, dompet, kendi, atau silinder
  •  saluran air tipe askonoid, sikonoid, atau leukonoid
  •  hidup di laut dangkal
  •  contoh: Clathrina, Leucettusa lancifer
  • Peranan sebagai spons mandi atau alat gosok, dan berpotensi senagai obat kangker
2. Phylum Coelenterata (Hewan berongga)
  • Hewan metazoa dipoblastik yang tubuhnya sudah membentuk jaringan, dan memiliki rongga tubuh
  • Tubuhnya simetri radial
  • Berbentuk polip (nempel pada substrat) dan medusa (bergerak bebas) dengan tentakel berpenyengat
  • Memiliki rongga pencernaan (gastrosol), sistem saraf sederhana, dan tidak memiliki sistem eksresi
  • Hidup bebas secara heterotrof dengan menggunakan tentakel untuk meangkap mangsa
  • Habitat umumnya di laut
  • Reproduksi aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip
  • Reproduksi seksual dengan pembentukan gamet oleh medusa (lihat gb . siklus hidup obelia)
  • Klasifikasi berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup, dibedakan menjadi tiga kelas yaitu Hydrozoa , Scyphozoa dan Anthozoa (lihat gambar di bawah ini)
  • Peranan merupakan komponen utama pembentuk terumbu karang sebagai tempet hidup berbagai jenis hewan dan ganggang
 Kelas Hydrozoa (yunani, hydro =air, zoa =hewan)
  • Contoh hydrozoa adalah Obelia, Hydra dan Pysalia
  • Obelia hidup berkoloni di laut, berbentuk polip dan medusa
  • gambar siklus hidup obelia :

Keterangan siklus hidup obelia :
  • Polip Obelia (2n) bereproduksi aseksual dengan tunas yang tetap melekat pada induknya, sehingga membentuk koloni .
  • Di dalam koloni, polip ada 2 jenis, yaitu polip yang memiliki tentakel (untuk makan), dan polip yang tidak memiliki tentakel (untuk reproduksi membentuk medusa)
  • Medusa (2n), kemudian lepas dari polip dan tumbuh dewasa
  • Medusa dewasa menghasilkan sperma (n) dan telur (n), yang dilepaskan ke air
  • Terjadi fertilisasi eksternal di air yang menghasilkan zygot (2n)
  • Zygot berkembang menjadi motrulla kemudian menjadi larva bersilia yang disebut Planula
  • Planula menempel di dasar laut dan tumbuh jadikoloni muda, kemudian jadi polip dewasa
Kelas Scyphozoa (yunani, scypho =mangkuk, zoa=hewan)
  • memiliki bentuk dominan berupa medusa , yang dikenal dengan ubur-ubur
  • Siklus hidup adalah :
Kelas Anthozoa (Yunani, anthos =bunga, zoa=hewan)


  • memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni, seperti bunga
  • tidak memiliki bentuk medusa, hanya berbentuk polip
  • hidup di laut dangkal, soliter ataupun koloni
  • contoh: Tubastrea (koral atau karang), Urticina (anemon laut)
  • Rangka koral tersusun dari zat kapur, koloninya membentuk terumbu karang atau pulau karang


3. Phylum Platyhelminthes ( Cacing pipih)
  • Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk pipih
  • Memiliki sistem saraf, sistem pencernan dengan satu lubang, tidak memil;iki sistem sirkulasi, respirsi dan eksresi
  • Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab, atau parasit dalam tubuh hewan dan manusia
  • Reproduksi aseksual dengan fragmentasi yang diikuti regenersi
  • Bersifat hermafrodit, reproduksi seksual, secara sendiri atau silang
  • Terbagi menjadi tiga kelas ,yaitu Turbelaria (cacing berambut getar), Trematoda (c. isap) dan Cestoda (c, pita)
Kelas Turbelaria (cacing berambut getar)

  • Contoh Turbelaria adalah Dugesia, yang memiliki daya regenerasi yang sangat tinggi.
  • Regenerasi merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menggantikan bagian tubuhnya yang rusak atau hilang. lihat gambar  :



Kelas Trematoda (c. isap)
  • Memiliki alat pengisap, bersifat parasit, contohnya Fasciola hepatica (Cacing hati)
  • Perhatikan gambar daur hidup cacing hati :
  • Skema pada gambar di atas adalah : Cacing dewasa pada hati bertelur---> telur keluar bersama tinja----> menetas menjadi mirasidium (larva 1)-----> masuk tubuh siput air tawar (lymnea) ----> sporokista ----> Redia (larva 2)-----> serkaria ----> ke luar dari siput -----> menempel pada tumbuhan atau rumput air ------> metaserkaria (cacing muda)------> termakan hewan ternak----> masuk kehati.
Kelas Cestoda (cacing pita)

  • Cacing pita bersifat parasit pada usus halus manusia
  • Inang perantaranya adalah sapi pada Taenia saginata dan babi pada Taenia solium
  • Untuk menghindari infeksi cacing tersebut adalah memasak dengan matang daging yang dimakan

4. Phylum Nemathelmynthes ( Cacing Benang)
  • Hewan tripoblastik pseudocelomata, tubuh simetri bilateral, berbentuk bulat panjang, dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulsi oleh cairan pseudoselomata, tidak memiliki sistem respirsi dan eksresi
  • Hidup bebas atau parasit
  • Hidup di tanah becek,dasar perairan tawar atau laut bebas, parasit dalam tubuh manusia, hewan dan tumbuhan
  • Reproduksi secara seksual
  • Contoh : Cacing perut, , c.tambang, c. filaria, c. kermi, dan c.Trichinella


Ascaris lumbricoides (cacing perut)


  • Awasss..., cacing perut dapat bertelur 200 ribu perhari lho, jika ada 5 ekor saja, maka jumlahnya bisa mencapai 1 juta perhari, mengerikan....,  perhatikan gambar di atas  di dalam usus seorang anak terdapat setengah kg cacing . Selengkapnya klik dokter disini http://klikdokter.com/healthnewstopics/read/2010/05/07/150275/sumbatan-usus-anak-oleh-1-2-kg-cacing-gelang
  • Perhatikan siklus hidup Ascaris : Cacing dewasa hidup diusus halus dan bertelur--->telur keluar melalui feces manusia---> menempel pada tanaman-->termakan manusia--->usus halus (18 hari) --paru-paru menetas dan berkembang jadi cacing dewasa (10-14 hari)----> menembus alveoli, masuk bronkus, kerongkongan----> usus halus (dapat hidup 2-3 tahun)


Ancylostoma duodenale (cacing tambang

  • Hidup dipertambangan daerah tropis
  • Parasit  dengan menyerap darah dan cairan di usus halus manusia
  • Ukuran jantan 9mm dan betina 12 mm
  • Perhatikan siklus hidupnya :

Wuchereria brancrofti (cacing filaria/rambut)

  • Tempat hidup dalam pembuluh limfa
  • Menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis) yaitu pembengkakan tubuh, yang terjadi akibat akumulasi cairan limpa di dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria.
  • Cacing masuk ke tubuh ditularkan oleh gigitan nyamuk culex
  • Perhatikan skema daur hidupnya :

Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
  • ukuran 10-15 mm
  • Hudup di usus besar manusia
  • Infeksi cacing kremi terjadi secara autoinfeksi (menginfeksi dirinya sendiri, tanpa inang perantara)
  • Telur dapat tertelan , bila kita memakan makanan yang terkontaminasi telur cacing,
  • Perhatikan skema siklus hidupnya :

Trichinella spiralis (cacing otot)
  • Hidup pada otot manusia
  • Menyebabkan penyakit trichinosis, (kerusakan otot)
5. Annelida (Cacing Gelang)
  • Hewan tripoblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot, sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulasi, sistem saraf tangga tali, dan sistem eksresi, tidk memiliki sistem respirasi, bersifat hermafrodit atau gonokoris
  • Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat-tempat lembab atau parasit pada tubuh vertebrata
  • Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi kemudian beregenerasi dan seksual dimana testis dan ovarium ada yang terdapat pada satu individu (hermafrodit), ada juga yang terpisah (gonokoris)
  • Terbagi menjadi tiga kelas Polychaeta. Oligochaeta, Hirudinea (lintah)
Kelas Polychaeta (Annelida berambut banyak)

  • Polychaeta pada setiap segmen tubuhnya memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia sebagai alat gerak, dan berfungsi juga sebagai insang untuk bernapas
  • ada tiap parapodia terdapat seta (rambut kaku)
  • Contoh : cacing palolo dan cacing wawo, yang dapat dikonsumsi oleh orang di kepulauan Maluku
Kelas Oligochaeta (Annelida berambut sedikit)

  • Cacing tanah makan dengan cara menelan tanah selama menggali, jadi organisme dan bahan organik yang ada dalam tanah akan dicerna, dan ada makanan yang tidak dicerna akan dikeluarkan melalui anus.
  • Sisa buangan ini akan di bawa ke permukaan tanah dan membentuk gundukan kecil yang disebut kascing, yang dapat menggemburkan dan menyuburkan tanah 


Kelas Hurudinea (lintah)


  • Hirudinea ada yang bersifat  ektoparasit di permukaan tubuh inangnya untuk mengisap darah dan ada yang hidup bebas dengan memakan invertebrata kecil, seperti sifut
  • contoh pacet dan lintah yang memiliki rahang seperti silet untuk merobek kulit inang , kemudian mengeluarkan zat anastesi, dan juga mgaluarkan hirudin, (anti anti penggumpalan), sehingga lintah mengisap darah sebanyak mungkin
  • Lintah dapat di gunakan untuk pengobatan penyakit mengeluarkandarah kotor dan bisul.
6. Mollusca (hewan lunak)
  • Hewan tripoblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak,
  • Hidup bebas di laut, air tawar atau darat
  • Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral,dan mantel, bercangkang,
  • Sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulasi terbuka atau tertutup, sistem saraf terdiri dari ganglion dan serabur saraf, resfirasi dengan insang atau rongga mantel, eksresi dengan nefridia
  • Reproduksi seksual secara internal atau eksternal, dn bersift dioseus atau monoseus
  • Terbagi menjadi tiga kelas yaitu Gastropoda (kaki di perut), Pelecypoda (kaki pipih seperti kampak), Cephalopoda (kaki di kepala)
  • Peranan moluska yang menguntungkan sebagai bahan makanan, perhiasan, sedangkan yang merugikan merupakan hama tanaman (bekicot), dan perantara penyakit cacing hati (Lymnea)
Kelas Gastropoda (kaki di perut)
  • Gastrpoda (latin, gaster= perut, podos =kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat derak /kaki
  • Ex : siput air (Lymnea sp), bekicot (Achatina fulica)




Kelas Pelecypoda (kaki pipih seperti kampak)



  • memiliki dua buah cangkang pipih setangkup sehingga disebut bivalvia
  • Cangkang tersusun dari lapisan perioatakum,prismatik, nakreas
  • Pada tiram mutiara, jika diantara mantel dan cangkangnya masuk benda asing seperti pasir, lama kelamaan akan terbentuk mutiara. Mutiara terbentuk karena benda asing terbungkus oleh hasil sekresi lapisan cangkang nakreas
  • Memiliki insang berbentuk lembaran yang disebut lamellibranchiata

Kelas Cephalopoda (kaki di kepala)








  • memiliki kantong tinta, yang berisi cairan seperti tinta berwarna hitam, untuk melindungi diri musuh, caranya jika terancam oleh musuh maka cairan tinta akan dikeluarkan melalui anus yang terletak di kepala
  • makanan berupa kepiting, ikan atau invertebrata lainnya
  • contoh : cumi-cumi (loligi sp), gurita (Octopus sp), sotong (Sepia officinalis)

7.  Filum Arthropoda ( hewan kaki beruas)
  • Hewan tripoblastik selomata, simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh beruas
  • Hidup deberbagai habitat secara bebas, parasit, komensal atau simbiotik
  • Tubuh terdiri dari caput (kepala), toraks (dada),dan abdomen (perut), berangka luar(eksoskeleton), jumlah anggota tubuh beragam
  • Sistem indra berkemang baik, sistem saraf tangga tali, sistem pencernaan lengkap, eksresi menggunakan tubula malphigi atau dibantu kelenjar eksresi tertentu, respirasi dngan insang, paru-paru buku atau trakea, sistem sirkulasi terbuka artinya darah tidak selalu mengalir di dalam pembuluh darah 
  • Bersifat deoseus, reproduksi seksual secara internal
  • Mengalami eksdisis atau molting yaitu tahap pengelupasan eksoskeleton, sebagian bermetamorfosis
  • Reproduksi secara aseksual ada yang mengalami partenogenesis yaitu pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan) dan individu yang dihasilkan bersifat steril terjadi pada lebah madu jantan, tawon dan semut, dan seksual dengan pembentukan gamet
  • Terbagi menjadi empat kelas berdsarkan srtuktur tubuh dan kaki, yaitu Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta
1. Kelas Arachnoidea (laba-laba)
  • Arachnoidea terbagi menjadi tiga ordo yaitu Arachnida, Scorpionida dan Acarina

Arachnida
Scorpionida
Acarina
  • Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen terakhir, contoh kalajengking (Uroctonus mondax)
  • Arachnida , contoh laba-laba serigala (Pardosa amenata), memiliki ciri-ciri tubuh terdiri dari sepalotoraks (kepala-dada menyatu) dan abdomen abdomen yang tidak bersegmen, memiliki sepasang  kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit).Pada bagian posterior abdomen terdapat spinered yaitu organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas. Dalam spinered terdapat spigot merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus yang mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik, yang akan mengeras di udara membentuk benang halus untuk menjebak mangsa (sarang laba-laba). respirasi dengan paru-paru buku (trakea), eksresi dengan tubula malpighi ataupun dengan kelenjar koksal.
  • Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil, contoh caplak (tungau)
Kelas Myriapoda (berkaki banyak)

  • Myriopoda terbagi menjadi dua ordo yaitu Chilopoda dan Diplopoda
  • Contoh chilopoda adalah kelabang (Csutigera sp).Pada tiap segmen tubuhnya terdapat sepasang kaki dan spirakel (liubang respirasi). pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alat penyengat beracun.
  • Diplopoda atau kaki seribu atau keluwing, bersifat herbivora dan pemakan sisa organisme, tiap segmen tubuh memiliki dua pasang kaki dan dua pasang spirakel, tidak memili,alat penyengat, bila diganggu tubuhnya akan menggulung.
Kelas Crustacea,

  • Crustaceae (Latin,crusta = kulit); memiliki kulit (eksoskeleton) yang keras
  • Terbagi menjadi dua subkelas yaitu Entomostraca dan Malacostraca
  • Entomostraca merupakan crustacea mikroskopis, contoh daphnia
  • Malacostraca, contohnya udang dan kepiting
Kelas Insecta (serangga)
  • Disebut Hexapoda (kaki berjumlah enam buah)
  • Tubuh terdiri dari bagian kaput(kepala), toraks (dada) , perut (abdomen)
  • Pada caput terda[pat sepasang antena, mata majemuk (mata faset/ mata majemuk) yaitu mata yang terdiri dari banyak inti fokus) dan mata tunggal (oseli)
  • Serangga mengalami metamorfosis, yaitu perubahan bentuk dan ukuran tubuh saat berkembang dari muda menjadi dewasa. Ada dua macam metamorfosis, yaitu

  1. metamorfosis sempurna (holometabola)
  2. metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola)
  • Metamorfosis sempurna adalah perkembangan insecta dimana setiap tahap menunjukan perubahan bentuk yang sangat berbeda (4 tahap pertumbuhan), yaitu telur-larva-pupa dan dewasa. Terjadi pada kupu-kupu dan nyamuk


  • Metamorfosis tidak sempiurna adalah tahap perkembangan insecta dimana insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, hanya ada organ yang belum  muncul seperti sayap (3 tahap pertumbuhan), yaitu telur- nimfa-dewasa. Terjadi pada belalang, kecoak, jangkrik, capung



8.  Filum Echinodermata (Hewan berkulit duri)
  • Hewan tripoblastik selomata, simetri bilateral, permukaan tubuh berduri,
  • Habitat hidup bebas di dasar laut
  • Duri tumpul atau runcing, memiliki sistem ambulakral,saraf sistem sarap berupa cincin  sarap yg bercabang, sistem pencernaan lengkap.tidak memiliki sistem eksresi, resfirai dengan insang pada rongga tubuh, sistem sirkulasi dengan cairan rongga tubuh
  • Bersifat dioseus, reproduksi seksual secara eksternal, dpat beregenersi
  • Terbagi menjadi lima kelas yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea dan Crinoidea
9. Filum Chordata terbagi menjadi tiga subfilum yaitu
  1. Subfilum Urochordata (Tunikata), yaitu tidak memiliki notokord, tali saraf dan ekor saat dewasa, hidup di dasar laut
  2. Subfilum Cephalochordata (Lancelet), memiliki notokord di bagian kepala, teli saraf, ekor dan celah faring
  3. Subfilum vertebrata,  penyokong tubuh (notokord)  di tulang belakang
  • Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki vertebrae memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor
  • Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan,kulit tersusun atas epidermis dan dermis, endoskeleton terdiri atas tulang atau tulang rawan, memiliki sistem pencernaan
  • alat eksresi ginjal, respirasi dengan kulit dan paru-paru,sistem peredaran darah tertutup
  • Hidup diberbagai habitat, di darat maupun diperairan
  • Berdasarkan ada tidaknya rahang terbagi menjadi dua superkelas, yaitu Agnatha dan Gnatostomata
  • Gnataostomata terbagi menjadi 5 kelas, yaitu pisces (ikan), Amphibia, Reptilia, Aves dan Mamalia
  1. Agnatha (tidak memiliki rahang) dengan ciri berbadan panjang dan ramping (seperti belut), contoh Lamprey dan Hagfish
  2. Gnathostomata (memiliki rahang bersendi yang dapat digerakan ke atas ke bawah, terbagi menjadi enam kelas yaitu :
  • 1. Chondrichthyes (ikan bertulang rawan), ex : Hiu dan Pari

  • 2. Osteichthyes (ikan bertulang keras),  memiliki ciri :sisik sikloid dan stenoid,operculum,gelembung renang, poikiloterm, respirasi dengan insang, peredaran darah tertutup, jantung 2 ruang, ex :kuda laut, ikan nila, ikan gabus dll
  • 3. Amphibia (hidup di dua tempat di darat dan di air), memiliki ciri fase larva di air (insang), fase dewasa di darat (paru dan kulit), permukaan kulit basah oleh lendir, poikiloterm, fertilisasi eksternal, jantung 3 ruang, terbagi menjadi 3 ordo yaitu Anura (katak, kodok), Urodella (salamander), Apoda (Caicilia)
  • 4. Reptilia (hewan melata), memiliki ciri : tubuh terbuat dari sisik yang terbuat dari zat tanduk, respirasi dengan paru-paru,poikiloterm, mengalami pergantian kulit (kornifikasi),jantung terdiri dari 4 ruang dengan sekat yang belum sempurna, fertilisasi internal,telur dilapisi oleh cangkang, terbagi menjadi 3 ordo yaitu Crocodilia (buaya dan aligator), squamata (kadal dan ular), Testudinata (kura-kura dan penyu)

  • 5. Aves ( burung), memiliki ciri : tubuh dilindungi oleh bulu, punya sepasang sayap , paruh, Homoioterm, ovivar, respirasi paru-paru dan kantung udara, jantung terdiri 4 ruang sempurna, ex : elang, penguin, bebek dll
  • 6. Mamalia (hewan menyusui), memiliki ciri, permukaan tubuh ditutupi oleh rambut, memiliki glandula mamae (kelenjar susu), vivivar, jantung 4 ruang (sekat sempurna), homoiterm, 4 anggota gerak, respirasi paru-paru, memiliki gigi.
- Terdiri atas 3 sub kelas :

  1. Prototheria: Ordo Monotremata (Bertelur)
      Ex: Plathypus (Ornithorhynchus sp), Echidna (Tachyglossus sp)
  2. Metatheria
      Ordo: Marsupialia (Hewan Berkantung)
      OPASUM, KANGURU, TASMANIA
  3.  Eutheria (Mamalia Berplasenta)
      carnivora, rodentia, cetacean, chiroptera

Keterangan :

Hewan berdarah dingin atau disebut juga Poikiloterm adalah hewan yang suhu tubuhnya kira-kira sama dengan suhu lingkungan sekitarnya [1]. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Yang termasuk dalam Poikiloterm adalah bangsa IkanReptil, dan Amfibi.[2



Homoiterm adalah hewan berdarah panas. Pada hewan homoiterm suhunya lebih stabil, hal ini dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya sehingga dapat mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm dapat melakukan aktivitas pada suhu lingkungan yang berbeda akibat dari kemampuan mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm mempunyai variasi temperatur normal yang dipengaruhi oleh faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan, faktor panjang waktu siang dan malam, faktor makanan yang dikonsumsi, dan faktor jenuh pencernaan air[1] [2]Hewan berdarah panas adalah hewan yang dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya. Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan. Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. 
contoh : burung dan mamalia


Daftar rujukan gambar
http://en.wikipedia.org/
http://fitrianapipite.blogspot.com/

 

Like

Read It

Terpujilah, wahai engkau, ibu bapak guru..., namamu akan selalu hidup dalam sanubariku..., untaian lirik lagu Hymne Guru itu selalu menginspirasiku untuk menjadi seorang pendidik. Akhirnya panggilan jiwaku adalah seorang guru, guru biologi itulah pekerjaanku saat ini.